Perpustakaan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo merupakan kelanjutan dari Perpustakaan IKIP Veteran Sukoharjo yang keberadaannya bersamaan dengan berdirinya IKIP Veteran Sukoharjo pada tahun 1979. Perpustakaan IKIP Veteran Sukoharjo pada awalnya menempati ruang dan kelengkapan yang sangat sederhana di Kampus Jalan Dr. Muwardi Sukoharjo, dengan sedikit buku-buku teks yang terkoleksi. Perpustakaan IKIP Veteran Sukoharjo pada tahun 1985 pindah ke kempus Jombor, Sukoharjo dengan diikuti peningkatan perangkat dan layanan yang lebih baik.
Perubahan status dari IKIP Veteran Sukoharjo menjadi Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo pada tahun 1992, dengan sendirinya Perpustakaan IKIP Veteran Sukoharjo menjadi Perpustakaan Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo. Perubahan status dari IKIP Veteran Sukoharjo menjadi Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, berupaya menyesuaikan diri dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas buku-buku koleksinya dan memberikan layanan administrasi dengan komputerisasi (hybrid).
Perpustakaan pada era teknologi informasi yang orientasinya melayani masyarakat, dan sebagai salah satu pendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi menghadapi tantangan masyarakat penggunanya. Generasi Gadget bergantung luar biasa pada alat berteknologi dan percaya Gadget dengan data dan informasi serba ringkas dan pendek dipercaya bisa melakukan semua dan benar. Perpustakaan lebih pandai daripada Gadgeters harus tanggap dan cepat beradaptasi guna menjawab perkembangan dengan merespons serta memenuhi kebutuhan pemustaka yang selalu berkembang dan terus berubah. Perubahan zaman menuntut pola pikir masyarakat dengan paradigma perpustakaan yang mampu mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), dan perlu adanya pemahaman serta kesadaran tentang layanan perpustakaan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan.
Perpustakaan modern tidak lagi dapat dikelola secara konvensional, masyarakat semakin sadar informasi mempunyai tuntutan yang semakin tinggi atas kualitas layanan, tidak lagi hanya mengelola buku-buku teks dan melakukan layanan peminjaman, melainkan menjadi pusat informasi yang dapat menyediakan akses ke sumber-sumber informasi dari seluruh dunia tanpa dibatasi waktu dan tempat, atau lebih dikenal sebagai Perpustakaan Tanpa Dinding.
Pergeseran pemikiran, peralihan budaya, peralihan perhatian dari konvensional ke digital memiliki konsekuensi logis yang perlu disikapi dengan bijaksana. Ketidak mampuan sumber daya manusia menjadi tantangan tersendiri untuk menyelaraskan dengan perkembangan. Penggunaan sistem perpustaan digital tidak berarti menghilangkan peran fisik buku teks sebagai bahan bacaan. Membaca bahan tercetak menjadi ruhnya ilmu dan akan menyimpan memory pada otak bukan pada card/mesin. Sistem digital digunakan sebagai perangkat pendukung untuk mempercepat kinerja dan layanan perpustakaan. Langkah untuk mewujudkan Perpustakaan sebagai lembaga pendidikan non formal, pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan dan teknologi, rekreasi, serta pelestarian khazanah budaya bangsa yaitu dengan upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan kebiasaan gemar membaca.
Tantangan untuk dapat memenuhi standar perpustakaan ideal dari perpustakaan konvensional menuju perpustakaan berbasis E-Library (DIGILIB) sangat diperlukan dukungan dari semua pihak untuk memfasiltasi terutama dalam hal pengadaan perangkat teknologi informasi dan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan dan seminar-seminar. Puji syukur saat ini sudah mendapat respons positif dari lembaga dan telah dibentuk Team Digilib untuk merealisasikannya dengan proses bertahab.
Perpustastakaan Universitas Veteran Bangun Nusantara sukoharjo bertujuan memberikan layanan prima kepada pemustaka dalam meningkatkan minat, kegemaran membaca, memperluas wawasan dan pengetahuan dan menjadi salah satu pendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk mewujudkan pendidikan yang unggul, berkarakter, mandiri, dan memiliki nilai kejuangan.
Kami sangat mengaharap dukungan dan kerjasama yang baik dari semua fihak demi terwujudnya tujuan menuju perpustakaan yang standar ideal dan terakreditasi.
Sukoharjo, 5 September 2017
Kepala perpustakaan,
Herry Mulyono, S.Pd., M.Psi.